Sabtu, 16 Juli 2011

Barabai Tempo Dulu

Barabai adalah ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah di Kalimantan Selatan, terletak 165 km di utara Banjarmasin. Sebelum perang dunia kedua, kota Barabai pernah dijuluki oleh orang Belanda sebagai  "Bandoeng van Borneo" hal ini dikarenakan udaranya yang sejuk  dan rasa ketenangan yang dipantulkan kota ini. Yang dimaksudkan adalah menonjolnya kebersihan, kesejukan dan tata kotanya ketika itu. Lorong-lorong di pusat kota diteduhi oleh deretan pohon-pohon mahoni (orang Barabai menyebutnya pohon kenari) yang rindang. Menurut penduduk, pohon-pohon itu dulu ditanam oleh tuan Paul, seorang keturunan Jerman yang bekerja pada pemerintah Hindia Belanda sebagai kepala V & W singkatan dari "Verkeer & Waterstaat" yang mengurusi bidang Transportasi dan Pekerjaan Umum, semacam DPU (Departemen Pekerjaan Umum) sekarang. Tuan Paullah yang telaten merawat pohon-pohon mahoni dan menata kota dengan gaya dan selera orang Eropah. Ketika Hitler menyerang Nederland, tak ayal lagi tuan Paul ditawan Belanda, majikannya. Entah bagaimana nasibnya kemudian. Yang jelas, namanya masih dikenang orang Barabai, terutama jika sedang berjalan-jalan di bawah pepohonan mahoni di pusat kota. Tapi pernah ada tangan latah membabat pohon-pohon pelindung di beberapa lorong. Konon seorang bupati yang berambisi ingin membuat pelebaran jalan dan sekaligus jalur kembar seperti yang dilihatnya di Banjarmasin menyikat bersih pohon-pohon mahoni peninggalan tuan Paul disebagian jalan Dharma dan Garuda. Jelasnya di pusat pasar sekarang, Untunglah karena langka biaya pelanjutnya, pembabatan pohon mahoni berhenti sampai disitu saja.
Foto-foto ini diambil antara tahun 1875 sampai 1940

Beberapa jukung tambangan tengah di parkir di pinggir sungai. Sebuah jembatan terlihat melintasi sungai, di seberang sungai terlihat sebuah bangunan agak besar itu adalah mesjid Ash-Shulaha. Lokasi parkir jukung ini sekarang adalah Toko Tujuh (namun belum dibangun), sedangkan toko Tujuh sendiri selesai dibangun tahun 1925.
 
Inilah Mesjid Ash-Shulaha tempo doeloe, mesjid dengan gaya arsitektur Banjar - Jawa (Demak) yang dihiasi dengan ornamen-ornamen tradisional (khas banjar) dengan bubungan (atap) bertingkat tiga yag mengandung makna :

Tingkat pertama mengandung makna Syari'at

Tingkat kedua mengandung makna Thariqat

 Tingkat ketiga mengandung makna Haqiqat

Dalam perkembangannya Mesjid Ash-Shulaha beberapa kali mengalami perombakan total.


Mesjid Ash-Shulaha sedang dalam proses penyelesaian perombakan, diperkirakan tahun 1910an keatas.



Mesjid Ash-Shulaha, jembatan dan pasar ikan, sementara Toko Toedjoeh (Tujuh) belum dibangun.







Dijepret dari (sekarang) bundaran mengarah ke seberang sungai.
Untuk memperkuat dugaan tersebut, coba anda perhatikan 2 foto bangunan (terutama pada bentuk atapnya) di bawah ini :


Pasar ikan (vismarkt)
Pasar ini berdampingan dengan rumah pemotongan hewan, letaknya berseberangan jalan dengan Mesjid Ash-Shulaha, lokasi ini sekarang menjadi “Hutan Kota”.

Rumah Pemotongan Hewan terutama yang berkaki empat seperti sapi, kambing dan kerbau .
                          Terlihat dikejauhan pagar jembatan Mesjid Ash-Shulaha.


Kantor Pos (Post Kantoor)

Coba anda perhatikan orang-orang yang beraktivitas dipasar ini, hampir semua mereka berpakaian muslim, yang pria berpeci dan yang wanita berkerudung baik orang tua maupun anak-anak. Ini menunjukkan bahwa mereka amat menjunjung nilai-nilai agama Islam.


Suasana pasar Barabai pada hari Sabtu (hari pasar), lokasi ini sekarang adalah toko tujuh. Terlihat pohon-pohon mahoni muda tanaman si Tuan Paul.


Bioskop Juliana Barabai (Juliana-theater-te-Barabai)  


Suasana pusat kota Barabai di atas tahun 1925an, foto ini dikudak (dijepret) dari atas sebuah hotel yang (sesudah kemerdekaan) bernama HOTEL MERDEKA.

Keterangan :
  1. Jalan Pasar Dua.Kawasan ini dahulu dikenal dengan “Pacinan”nya kota Barabai karena kebanyakan yang mendiami kawasan ini adalah orang-orang Cina.
  1. Pasar Kain (Los Kain).
  2. Gudang penyimpanan karet milik pemerintah Hindia Belanda.
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ekonomi kota Barabai pada waktu itu maka ditempat ini (point 2 dan 3) dikemudian hari oleh pemerintah Belanda dibangun sebuah pertokoan yang megah yang menjadi ikonnya kota Barabai (orang Barabai menyebutnya) “TOKO BATU”.
Inilah potret “Toko Batu”


 Toko Batu Sayang ... Toko Batu Malang ... Toko Batu dalam Kenangan ...
Pada tahun 1998 terjadi kebakaran besar di pasar Barabai yang menghanguskan hampir seluruh pertokoan, namun “TOKO BATU” tetap berdiri kokoh, tapi sayang dalam pembangunan kembali pasar Barabai “TOKO BATU” ikut dirobohkan. 

Padahal ini “Proyek Mercusuar” pemerintah Belanda.

“Sayang sungguh sayang, Nasi sudah menjadi bubur, orang mati dalam kubur”

Di tempat ini sekarang berdiri Pusat Perbelanjaan “MURAKATA

  1. Terminal kota Barabai hingga tahun 1960an, kemudian dipindahkan ke tempat yang sekarang bernama “PUJASERA”.
  2. TOKO TUJUH*, dinamakan demikian karena jumlah atapnya yang berjejer tujuh, sementara jumlah tokonya ada 15 buah dan di tawing layar (segi tiga) atap tengahnya ada tulisan “TOKO TOEDJOEH anno 1925” yang sekarang tulisan tersebut ditutup dengan seng karena papannya sudah lapuk.
  3. Jalan menuju jembatan Mesjid Ash-Shulaha.
  4. Sekarang di tempat ini berdiri Bundaran Kota.
  5. Tempat pengisian bahan bakar yang dijaman Belanda disebut dengan “Bataafsche Petroleum Maatschappij” atau disingkat dengan B.P.M (semacam SPBU milik PERTAMINA), adalah perusahaan minyak Belanda, anak dari perusahaan Royal Dutch Shell. BPM didirikan tanggal 26 Februari 1907 di Den Haag, Belanda.
Kalau point 8 dalam foto ini kita zoom maka akan tampak seperti foto ini :

Pom bensin atau Bataafsche Petroleom Maatschappij (BPM).
Tempat Pengisian Bahan Bakar Minyak di depan  bioskop JULIANA THEATER.;
Cara kerja alat ini sangat sederhana yaitu minyak dipompa ke dalam tabung kaca yang berada diatas (di tabung kaca tersebut ada tulisan deretan angka penunjuk banyaknya minyak dalam satuan liter) baru kemudian dimasukkan kedalam tangki kendaraan.



Komplek kediaman penguasa tertinggi pemerintah Hindia Belanda di Barabai. Sekarang tempat ini (setelah direnovasi tentunya) menjadi "Rumah kediaman Bupati Barabai".

Salah satu alat transportasi umum antar kota
Restaurant tempat orang-orang eropa berpesta pora, berdiri di tengah kota

Komplek Penjara (orang dahulu menyebutnya SAPIR). Di lokasi ini sekarang berdiri "Komplek Gedung MURAKATA".

Gudang tempat penyimpanan mobil dan alat pemadam kebakaran, gudang ini lokasi berdampingan dengan komplek penjara.
Sekarang di lokasi ini berdiri gedung "PERPUSTAKAAN" daerah kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Inilah alat pemadam kebakaran di zaman Hindia Belanda(lucu ya), kalau terjadi kebakaran alat ini akan ditarik dengan mobil menuju lokasi kebakaran.

Wajah lapangan Dwi Warna tempo doeloe.
Terlihat sebuah gazebo, orang Barabai dahulu menyebutnya “KUPAL” diambil dari bahasa.Belanda “KOEPEL” yang berarti “kubah”, berbentuk segi 6 dan tidak mempunyai dinding.
Di zaman Belanda  “KUPAL” ini berfungsi sebagai tempat bermain musik, hal ini berpengaruh hingga awal tahun 1970an. Dahulu apabila ada pertandingan resmi sepak bola, para musisi disiapkan di atas “KUPAL”, tatkala terjadi gol maka para musisi akan melantunkan lagu “Halo-Halo Bandung” dalam bentuk instrument.
Pada tahun 1970an "KUPAL" ini dirobohkan kemudian dibuat "Air Mancur" dan di lokasi ini pula kemudian dibangun "Gedung Musabaqah" yang sekarang beralih fungsi menjadi salah satu kantor milik pemerintah kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Usai mengadakan pertunjukan musik, para musisi Belanda berfoto bersama di atas “KUPAL

Terminal kota di samping bioskop JULIANA THEATER.
Sekarang tempat ini menjadi “Taman Bermain

Sekolah Rakyat (Inlandse_school)

Sebuah sekolah pribumi di Barabai (Inlandse_school_te_Barabai_Zuidoost-Borneo )

Rumah sakit Barabai (Hospitaal-te-Barabai ) ditempat ini sekarang berdiri kantor KPN

Ini adalah Komunitas orang jawa yang didatangkan oleh Belanda untuk dipekerjakan di sektor perkebunan dan sektor lainnya, mereka didatangkan dari Banjarnegara Jawa Tengah. Kuat dugaan lokasi ini sekarang adalah Kampung Jawa Barabai.

Pengambilan sumpah jabatan

Seorang penduduk sipil Barabai sedang bersumpah di depan Asisten Residen yang bernama JJ MEIJER, untuk setia kepada pemerintah Belanda (1875)



Sedang mangerjakan perbaikan jalan hulu sungai, lokasi ini di Pajukungan, Barabai, seorang pengawas (mandor) Belanda sedang mengawasi pekerjaan.
(Wegverbetering Pajoekoengan, Zuidoost-Borneo )

Dijepret dari (sekarang) lampu kuning mengarah ke jembatan (pasar)

Tugu peringatan yang menyatakan bahwa "onderafdeling Barabai" dan sekitarnya berada dibawah kendali pemerintah Hindia Belanda.
Gapura untuk memperingati hari ulang tahun ratu Belanda yang ke 47 yang bernama Ratu Wilhelmina yang nama lengkapnya “Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau”. Dia lahir pada tanggal 31 Agustus 1880 dan meninggal pada tanggal 28 November 1962 dalam usia  82 tahun.
Potret Ratu Wilhelmina tahun 1909
Potret Ratu Wilhelmina tahun 1909
Pada tanggal 23 November 1890 (setelah ayahnya Raja William III wafat) Wilhelmina diangkat jadi Ratu dalam usia 10 tahun dan memimpin Belanda selama 57 tahun 286 hari, hingga pada tanggal 4 September 1948, Wilhelmina menyerahkan tampuk kekuasaan kepada anaknya Ratu Juliana.

Pintu gerbang dalam rangka memperingati HUT Ratu Belanda yang ke 47 yang bertuliskan :
"Lang Leve de Koningin"
yang berarti
                                             "Semoga Ratu Panjang Umur"


Pawai Akbar dalam rangka memeriahkan HUT Ratu Wilhelmina yang ke 47 pada tahun 1927.

Pelepasan peserta pawai akbar oleh pemerintah Hindia Belanda

Pameran Pembangunan dalam rangka memeriahkan HUT Ratu Wilhelmina yang ke 47 pada tahun 1927.

Komplek pekuburan Belanda (Kerkhof), sekarang lokasi ini menjadi taman "Air Mancur". Disekitar lokasi ini juga pernah dijadikan "Terminal Bus" antar kota hingga tahun 1970an.

Salah satu kuburan petinggi Belanda


Deretan pohon jati menghiasi kiri-kanan jalan sehingga orang Belanda menyebutnya dengan "DJATI LAAN" yang berarti Jalan Jati.
Dalam perkembangannya, pohon-pohon jati ini kemudian ditebang untuk keperluan pemerintah kolonial dan diganti dengan pohon mahoni (orang Barabai menyebutnya pohon kenari).
Diduga kuat lokasi ini sekarang bernama jalan "Perwira"
            Dipotret dari (sekarang) samping rumah dinas Bupati ke arah Balai Rakyat.

Pada tahun 1926 bertepatan dengan hari ulang tahun ratu Belanda yang ke 47, Belanda membentuk sebuah club tennis dengan nama "BARABAI TENNIS CLUB" atau disingkat dengan "B.T.C" yang beranggotakan orang-orang Eropa dan pribumi. Lapangan tennis ini terletak di belakang rumah dinas kediaman Bupati (Bungur) dan hingga sekarang masih dipakai.

Suasana pasar Pantai Hambawang di jaman Kolonial Belanda, terlihat banyak perahu (jukung) yang bertambat di tepi sungai, hal ini wajar karena perahu merupakan alat transportasi utama di kala itu.
Pasar ini sekarang sudah tidak ada lagi alias dipindah, sebagai gantinya di tempat ini sekarang dibangun terminal transit bus antar provinsi.

Banjir besar yang melanda kota Barabai sebelum tahun1925.
Hal ini bukan di sebabkan oleh "Penambangan Batu Bara" dan "Pembabatan Hutan" melainkan karena faktor alam semata yakni curah hujan yang tinggi.
Sulit dibayangkan apa yang akan tetjadi kalau penambangan batu bara dilegalkan.
Di potret dari(sekarang) bundaran ke arah Kemasan.


Suasana keramaian pusat kota Barabai (sebelum tahun1925)
Hotel Merdeka belum dibangun.
                    Dipotret dari (sekarang) depan warung mie ke arah Toko Tujuh.




Sumber:Gorden 313

29 komentar:

  1. tunggu sebelum ku baca... kasih saran nah lah hhe, coba setiap ngeposting pake readmore hhe... read more, cara nya coba liati di sini " http://cossierandi.com/cara-mudah-membuat-read-more-otomatis-di-blogger-atau-blogspot.html " atau takuni rahmie hhe

    BalasHapus
  2. okeh makasih atas saran anda:D

    BalasHapus
  3. suka banget ma postingan ini..

    sejarah2 kota jaman dahulu plus koleksinya oke banget..

    Barabai emang menyimpan sejarah tersendiri deh :)

    salam bloofers dari blogger banua :)

    BalasHapus
  4. @Todi iya makasih yah,makasih juga udah mampir di blog saya hehe

    BalasHapus
  5. yg Bioskop Juliana Barabai tu kypa kisah nya wihini. masih bisa nonton lah hhe

    BalasHapus
  6. @adit hha kada bisa lagi,,sudah dialihfungsikan sbg gedung untk acra tertentu

    BalasHapus
  7. Wah, ada rekam sejarah kota barabai ya, bagus bagus nih postingan.

    Coba cari rekam sejarah kota Amuntai jua ah, kalo ada.

    BalasHapus
  8. @iswan iya ka hhe coba aja kali aja ada

    BalasHapus
  9. foto2 brb zaman dlo dpt dr mna cil..??
    adkh fto2 sejarah daerh bawan, bukat simpg 10 sna..haha..

    BalasHapus
  10. @Abu Nabil dari berbagai sumber :D

    @sang penjelajah dapat dari orang brb jua ai man ai , Nah kada tahu ada kadanya haha orang daerah sana kah paman? wkwk

    BalasHapus
  11. Haratnya....
    amun wayahni asa balain bangat wan barabai nang dahulu, gambar-gambarnya AMAZING,
    salam kenal,

    BalasHapus
  12. iyaaa..
    sip salam kenal jua,org brb jua kah nih?

    BalasHapus
  13. Urang barabai asli, kawannya anak ibu Tini, hahahhahahah.......

    BalasHapus
  14. kwannya ank ibu tini yang binian atau yang lakiankah?

    BalasHapus
  15. BARABAI EMANG BENER BENER KEREN .

    BalasHapus
  16. Katuju banar wan posting nang ngini, tapi sayang banar kanapa pamarintah barabai harus mangubur sejarah, padahal panting banar sejarah tu di lestarikan...., IYA LAH? IYA'AI SAKU LIH!

    BalasHapus
  17. Katuju bangat malihati nah.. Kaingatan lagi kekanakan ka Toko Murah Meriah di Pasar Batu.. Umpat Nini suah jua ka Bak Iwak di subarang Masjid Shulaha...

    BalasHapus
  18. informasinya sangat bermanfaat, sukses terus ya, dan terus menulis. n_n

    BalasHapus
  19. sekedar info.......ada jua kita beisi gambar2 bu2han arab zaman tempo doeloe,,insya allah keina mempostingakan

    BalasHapus
  20. Mantaappp... Ini Hanyar Asli Kisah Barabai, Salam Kenal Buat Kiki, Salam Badangsanakan Sabarataan...

    BalasHapus
  21. ai lup apam city....
    jadi kaganangan nah, lawas kda bulik ka banua...

    BalasHapus
  22. han hnyr z aku tabaca nah hee

    BalasHapus
  23. mantap postingannya ,,ini bisa menambah ilmu ku untuk lebih dalam mengetahui tentang kotaku kota barabai

    BalasHapus

 
AuliaFRizki Blogger Template by Ipietoon Blogger Template